Jumat, 23 Februari 2018

Yuk! simak apa itu Business Intelegence ?




Business intelligence, biasa disebut BI adalah teknologi yang menggunakan komputer yang berguna untuk mencari, menggali, dan menganalisis informasi dari data bisnis misalnya hasil penjualan suatu produk atau pendapatan/pengeluaran salah satu anak perusahaan.


Terdapat berbagai definisi dari Business Intelligence (BI). Menurut Wikipedia, Business Intelligence adalah sekumpulan teknik dan alat untuk mentransformasi dari data mentah menjadi informasi yang berguna dan bermakna untuk tujuan analisis bisnis. Teknologi BI dapat menangani data yang tak terstruktur dalam jumlah yang sangat besar untuk membantu mengidentifikasi, mengembangkan, dan selain itu membuat kesempatan strategi bisnis yang baru. Tujuan dari BI yaitu untuk memudahkan interpretasi dari jumlah data yang besar tersebut. Mengidentifikasi kesempatan yang baru dan mengimplementasikan suatu strategi yang efektif berdasarkan wawasan dapat menyediakan bisnis suatu keuntungan pasar yang kompetitif dan stabilitas jangka panjang.

Pengertian lain dari Business Intelligence yaitu menurut Klepic didefinisikan sebagai kegiatan pencapaian berkelanjutan dari sekelompok tindakan terkoordinasi yang terukur dan kegiatan mengidentifikasi kebutuhan kecerdasan yang dibutuhkan, etika dan hukum dari data bisnis dan informasi mengenai lingkungan eksternal, evaluasi, penyimpanan dan analisis data bisnis dan informasi, distribusi kecerdasan untuk para pembuat keputusan, dan perlindungan bagi mereka.

Dibawah ini ada beberapa pengertian dari beberapa Pendapat Ahli :
1. Secara umum Business Intelligence (BI) merupakan sebuah proses untuk melakukan ekstraksi data-data operasional perusahaan dan mengumpulkannya dalam sebuah data warehouse yang selanjutnya diproses menggunakan berbagai analisis statistik dalam proses data mining, sehingga didapat berbagai kecenderungan atau pattern dari data (Choirul, 2006).
Business Intelligence adalah rangkaian aplikasi dan teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyuguhkan akses data untuk membantu petinggi perusahaan dalam pengambilan keputusan (Stevans, 2008).
2. Business Intelligence (BI) merupakan representasi dari aplikasi dan teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa dan menyediakan akses terhadap data untuk membantu user dalam suatu perusahaan untuk mengambil keputusan yang lebih baik (Nirwasita,2008).

Ada pun tujuan dari BI yaitu untuk memudahkan interpretasi dari jumlah data yang besar tersebut. Mengidentifikasi kesempatan yang baru dan mengimplementasikan suatu strategi yang efektif berdasarkan wawasan dapat menyediakan bisnis suatu keuntungan pasar yang kompetitif dan stabilitas jangka panjang.
BI menggunakan Data Warehouse untuk mengelola data-datanya dalam jumlah besar dan kemudian data tersebut dapat dimining. 

Namun tidak semua BI menggunakan Data Warehouse dalam mengelola data-datanya. Artinya tidak semua BI membutuhkan Data Warehouse dalam mengelola data-datanya.
Hasil keluaran dari teknologi BI dapat berupa tampilan lampau dari operasi bisnis, juga tampilan operasi bisnis saat ini, atau juga prediksi untuk operasi bisnis di masa depan. Fungsi umum yang biasa terdapat pada BI adalah reporting, online analytical processing, analytics, data mining, business performance management, benchmarking, text mining, dan predictive analytics.


Lalu apakah hubungan antara BI , Manager dan pembuat keputusan  ?

pengaruh kuat dalam organisasi dan harus berhubungan baik dalam organisasi. 
Ideal bila pendukung bisnis menuntut tetapi juga harus mampu bersikap realistik dan suportif jika implementasi menghadapi keterlambatan atau kekurangan. Sokongan manajemen juga harus mampu mengasumsikan akuntabilitas dan bertanggung jawab terhadap kegagalan dan kemunduran dari proyek. Dukungan dari berbagai anggota manajemen memastikan proyek tidak gagal jika salah seorang keluar dari grup utama. Namun, banyaknya manajer yang bekerja sama dalam proyek bisa juga berarti akan adanya kepentingan berbeda yang mencoba menarik proyek ke arah yang berbeda, seperti jika suatu departemen menginginkan pengaruh penggunaan yang lebih kuat pada sisinya. Masalah ini bisa diatasi dengan analisis yang spesifik dari awal terhadap wilayah bisnis yang menguntungkan implementasi kesemuanya. Semua pemegang saham dalam proyek harus berpartisipasi dalam analisis dengan tujuan supaya mereka merasakan kepemilikan dari proyek dan untuk menemukan kesamaan.
Perusahaan yang mengimplementasikan IB biasanya organisasi yang besar dan multinasional dengan cabang yang beragam. Solusi IB yang dirancang baik menyediakan pandangan konsolidasi dari kunci data bisnis yang tidak ada di tempat lainnya di dalam organisasi, memberikan manajemen visibilitas dan kontrol terhadap pengukuran yang sebelumnya tidak ada.
Tujuan utama dari business intelligence adalah membantu manajer mengambil keputusan dengan bijaksana berdasarkan data bisnis saat ini.
Contohnya : Manajer pada suatu swalayan ingin mengetahui dan menganalisa produk yang sering terjual pada bulan tertentu, maka BI disini berperan sebagai penyedia data dimana nantinya BI akan menampilkan data sesuai dengan perkiraan, sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan apakah produk tersebut ingin diperbanyak stoknya atau tidak.

Sebagai tambahan dari yang di atas, inteligensi bisnis bisa menyediakan pendekatan pro-aktif, seperti fungsi peringatan yang secara langsung mengingatkan pengguna jika suatu kondisi tertentu tercapai. Sebagai contohnya, jika suatu metrik bisnis melampaui batas yang telah ditentukan, metrik tersebut akan diwarnai dalam laporan standar, dan ahli analis bisnis diperingatkan lewat email atau layanan pengawasan lainnya. Proses ini membutuhkan pengaturan data, yang seharusnya ditangani oleh ahlinya
Sangatlah penting bahwa personil yang berpartisipasi dalam proyek memiliki visi dan ide tentang keuntungan dan kerugian dari implementasi sistem IB. Dukungan bisnis yang baik harus memiliki pengaruh kuat dalam organisasi dan harus berhubungan baik dalam organisasi. Ideal bila pendukung bisnis menuntut tetapi juga harus mampu bersikap realistik dan suportif jika implementasi menghadapi keterlambatan atau kekurangan. Sokongan manajemen juga harus mampu mengasumsikan akuntabilitas dan bertanggung jawab terhadap kegagalan dan kemunduran dari proyek. Dukungan dari berbagai anggota manajemen memastikan proyek tidak gagal jika salah seorang keluar dari grup utama. 
Namun, banyaknya manajer yang bekerja sama dalam proyek bisa juga berarti akan adanya kepentingan berbeda yang mencoba menarik proyek ke arah yang berbeda, seperti jika suatu departemen menginginkan pengaruh penggunaan yang lebih kuat pada sisinya. Masalah ini bisa diatasi dengan analisis yang spesifik dari awal terhadap wilayah bisnis yang menguntungkan implementasi kesemuanya. Semua pemegang saham dalam proyek harus berpartisipasi dalam analisis dengan tujuan supaya mereka merasakan kepemilikan dari proyek dan untuk menemukan kesamaan.

Konsep dari business intelligence menekankan pada 5 pendayagunaan informasi yang digunakan untuk kerperluan bisnis[1]. 5 Pendayagunaan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1.      Data sourcing
Dalam hal ini Business intelligence memiliki kemampuan untuk dapat mengakses berbagai sumber data dan informasi yang berada pada sejumlah sumber yang berbeda dimana pada setiap sumber memliki format penyimpanan data yang berbeda pula.
2.      Data analysis
Dalam hal ini intelligence memiliki kemampuan untuk dapat menganalisis data yang didapatkan dari aktivitas perusahaan dan informasi dari perusahaan sehingga dapat dijadikan sebuah pengetahuan yang kelak dapat digunakan perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
3.       Situation awareness
Dalam hal ini Business Intelligence memiliki kemampuan untuk dapat menyediakan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk mencari dan memberikan data serta informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan ketika perusahaan menghadapi kejadian darurat atau terdesak.
4.      Risk analysis
Dalam hal ini Business Intelligence memiliki kemampuan untuk dapat memberikan perhitungan resiko yang akan dihadapi perusahaan terhadap berbagai kemungkinan yang terjadi akibat dari pilihan-pilihan tertentu yang diambil oleh perusahaan.
5.      Decision support
Dalam hal ini Business Intelligence memiliki kemampuan untuk dapat memberikan pertimbangan- pertimbangan yang dapat digunakan untuk membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang berkualitas yang diambil berdasarkan berbagai perhitungan dan pengolahan terhadap data atau informasi baik internal maupun eksternal yang dimiliki oleh perusahaan.




TAHAP PENGEMBANGAN DENGAN BI

Pengembangan Business intelligence terdiri dari 16 tahap yang terbagi menjadi 6 bagian yaitu justificationplanningbusiness analysisdesignconstruction, dan deployment. Tahap tersebut dapat dilihat dari gambar  1 berikut ini:




Banyak tools yang dapat digunakan dalam pengembangan Business Intelligence, salah satunya adalah dengan SQL server 2005. SQL server 2005 terdiri dari integration servicesanalysis services, dan reporting services.
·         SQL Server Integartion Services (SSIS)
Adalah tools yang digunakan untuk menjalankan proses ETL ( ExtractTransformLoading). Dalam proses ETL akan dilakukan proses extractyang akan digunakan mengumpulkan data dari berbagai sumber, kemudian juga terjadi transaksi transform yang akan digunakan untuk proses pembersihan data, dan proses loading yaitu proses penyimpanan data ke database datawarehouse.
·         SQL Server Analysis Services (SSAS)
Dari proses ETL maka proses akan dilanjutkan dengan proses penyajian data dan analisis data. SSAS adalah teknologi yang dapat digunakan untuk menangani data mining dan OLAP. Proses OLAP dilakukan berupa viewing data dengan membuat multidimensional expression(MDX) , datamining extensin (DMX), dan XML untuk analisis[5][8]. Pembangunan OLAP dilakukan dengan Business Intelligence development studio(BDIS) yang akan digunakan untuk membantu komponen utama dari proses analysis service[8].
·         SQL Server Repporting Services (SSRS)
SSRS adalah sebuah platform  laporan berbasis server yang digunakan untuk menyediakan fungsionalitas pembuatan laporan dari berbagai sumber data. SSRS memberikan fasilitas untuk membuat laporan, mengatur dan mengirim laporan, memudahkan pengguna untuk mengintegrasikan laporan dengan berbagai pengaturan[8]. Pada intinya, SSRS merupakan sebuah fitur yang dapat digunakan untuk menampilkan data dari database.





Sumber Referensi 
https://supartod.wordpress.com/category/tulisan-mahasiswa/business-intelligence/




Tidak ada komentar:

Posting Komentar